Minggu, 25 September 2022

Sejarah Berhitung

                                         

Hai Sobat Ceriaa,

Kali ini kita akan mengupas sejarah berhitung.
Darimana sih berhitung itu??? 
Yukkk, kita baca bersama

Berhitung adalah salah satu cabang matematika. Tetapi sekalipun sebagai cabang, peranannya penting sekali dalam bidang matematika. Ia telah menjelujur ke seluruh tubuh matematika. Ahli matematika Morris Klein mencatat bahwa kini terdapat delapan puluhan cabang besar dalam matematika dan berhitung pun terdapat pada hampir semua cabang besarnya. Demikianlah berhitung menelusup ke dalam aljabar, ilmu ukur (geometri), teori kemungkinan (probabilitas), statistik, analisis, teori fungsi dan topologi. Sehingga, tidak dapat disangkal betapa pentingnya pengetahuan berhitung untuk peradaban modern saat ini. 

Berhitung juga diperlukan oleh bidang studi lainnya seperti fisika, kimia, biologi bahkan ilmu sosial lainnya misalnya ekonomi dan dapat memberikan warna kepada kegiatan seni lukis, arsitektur, dan musik. Dalam kehidupan sehari-hari, berhitung telah digunakan mulai dari yang sangat sederhana misalnya menghitung pengembalian uang belanja, menghitung banyaknya penduduk, dan lainnya hingga ke permasalahan yang lebih kompleks.

Perlu kita ketahui berhitung sudah dimulai sejak zaman purbakala. Awal mula, sejarah menghitung masih belum diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan terlalu sedikit catatan tertulis tentang sejarah tersebut dan catatan tersebut tidak tersebar secara merata. Namun, dapat kita simpulkan bahwa berhitung merupakan salah satu kebudayaan kuno. Struik beranggapan bahwa berhitung adalah sekuno zaman batu tua atau Paleolitikum.

Pada saat itu, manusia kuno mengetahui apa itu bilangan sejak mengenal peradaban manusia di zaman kuno. Pada zaman ini pula, berhitung hanya dipakai untuk menghitung benda-benda kemudian barulah manusia kuno menggunakan jari tangannya sebagai alat berhitung. Namun metode ini masih sering digunakan pada saat sekarang dengan adanya perkembangan yang begitu signifikan seperti pembelajaran jarimatika. Jarimatika adalah teknik berhitung mudah dan menyenangkan dengan menggunakan jari-jari tangan yang bertujuan untuk membantu dalam mengoperasikan aritmatika dalam berhitung, yang dapat membantu menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan.  

(sumber: www.google.com)

Ada beberapa tahap dalam pertumbuhan berhitung, antaranya yaitu 

  • Berhitung Zaman Batu Tua (Paleolitikum)

Pada zaman ini, sistem berhitung sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia pada masa itu. Salah satu cirinya adalah manusia bersikap pasif terhadap alam sehingga pengetahuan tentang berhitung mereka berkembang sangat lambat. Bahkan ada dugaan bahwa manusia pada zaman ini belum mengenal berhitung sebagai suatu besaran kuantitatif, melainkan masih bersifat kualitatif, yaitu hanya sekedar untuk membedakan antara satu, dua dan banyak.

  • Berhitung Zaman Batu Muda (Neolitikum) 

Perkembangan berhitung pada zaman ini telah mencakup pengetahuan berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta berhitung dalam bentuk pengukuran dan penimbangan. Namun masih terbatas yaitu hanya bilangan-bilangan bulat saja. Jika ada perhitungan yang tidak bernilai bulat, maka mereka mengatakannya dengan satuan ukuran yang lain. Contohnya, mereka tidak menyatakan suatu bilangan hasil dari pengukuran dengan satu setengah hasta, melainkan mereka mengatakannya dengan satu hasta satu jengkal. Berhitung pada zaman ini terikat pada benda atau objek. Mereka belum bisa menetralkan bilangan menjadi angka yang abstrak  dan hanya terbatas pada bilangan-bilangan berhingga.

 Sejarah berhitung tidak lepas dari sejarah kebudayaan manusia karena pada dasarnya manusialah yang mengembangkan serta menggunakan berhitung sebagai alat yang ampuh di dalam kehidupan mereka. Perkembangan zaman menuntut manusia mengenal lebih untuk menghitung satuan. Dimana sejarah berhitung ini berdasarkan zaman dan pusat kebudayaannya dapat dikelompokkan atas:

  1. Zaman Purbakala - tahun 600 SM Mesopotamia dan Mesir Kuno
  2. Tahun 600 SM - tahun 450 Yunani Kuno
  3. Tahun 450 SM - tahun 1200 Hindu-Arab
  4. Tahun 1200 - tahun 1600 Eropa Lama
  5. Tahun 1600 - sekarang di seluruh dunia

Kelima tahap tersebut menunjukkan secara garis besar pertumbuhan berhitung dari zaman ke zaman. Di samping pusat-pusat pertumbuhan berhitung yang tercantum dalam penahapan tersebut, masih terdapat tempat lain yang ikut mengembangkan atau mematangkan berhitung pada masa lampau, antara lain Cina Kuno dan Amerika Lama. Mereka sudah sampai pada bilangan-bilangan bulat sederhana. Sehingga hingga saat ini dapat dikatakan bahwa kemampuan membilang dan berhitung sudah terus berkembang.

 

sumber:

- Ardiansyah, Luthfi. 27 Januari, 2013. Berhitung Zaman Purbakala dan Sistem Berhitung Masyarakat Primitif. http://catatanmtk.blogspot.com/2013/01/berhitung-zaman-purbakala-dan-sistem.html (diakses pada Sabtu, 10 September 2022)

 - Naga, Dali S. 1980. Berhitung dan Sejarah Perkembangannya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar