Hai Sobat Ceriaa,
Darimana sih berhitung itu???
Berhitung adalah salah satu cabang matematika. Tetapi sekalipun sebagai cabang, peranannya penting sekali dalam bidang matematika. Ia telah menjelujur ke seluruh tubuh matematika. Ahli matematika Morris Klein mencatat bahwa kini terdapat delapan puluhan cabang besar dalam matematika dan berhitung pun terdapat pada hampir semua cabang besarnya. Demikianlah berhitung menelusup ke dalam aljabar, ilmu ukur (geometri), teori kemungkinan (probabilitas), statistik, analisis, teori fungsi dan topologi. Sehingga, tidak dapat disangkal betapa pentingnya pengetahuan berhitung untuk peradaban modern saat ini.
Berhitung juga diperlukan oleh bidang studi lainnya seperti fisika, kimia, biologi bahkan ilmu sosial lainnya misalnya ekonomi dan dapat memberikan warna kepada kegiatan seni lukis, arsitektur, dan musik. Dalam kehidupan sehari-hari, berhitung telah digunakan mulai dari yang sangat sederhana misalnya menghitung pengembalian uang belanja, menghitung banyaknya penduduk, dan lainnya hingga ke permasalahan yang lebih kompleks.
Perlu kita ketahui berhitung sudah dimulai sejak zaman purbakala. Awal mula, sejarah menghitung masih belum diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan terlalu sedikit catatan tertulis tentang sejarah tersebut dan catatan tersebut tidak tersebar secara merata. Namun, dapat kita simpulkan bahwa berhitung merupakan salah satu kebudayaan kuno. Struik beranggapan bahwa berhitung adalah sekuno zaman batu tua atau Paleolitikum.
Pada saat itu, manusia kuno mengetahui apa itu bilangan sejak mengenal peradaban manusia di zaman kuno. Pada zaman ini pula, berhitung hanya dipakai untuk menghitung benda-benda kemudian barulah manusia kuno menggunakan jari tangannya sebagai alat berhitung. Namun metode ini masih sering digunakan pada saat sekarang dengan adanya perkembangan yang begitu signifikan seperti pembelajaran jarimatika. Jarimatika adalah teknik berhitung mudah dan menyenangkan dengan menggunakan jari-jari tangan yang bertujuan untuk membantu dalam mengoperasikan aritmatika dalam berhitung, yang dapat membantu menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan.
(sumber: www.google.com)
Ada beberapa tahap dalam pertumbuhan berhitung, antaranya
yaitu
- Berhitung Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Pada zaman ini, sistem berhitung sejalan dengan perkembangan
kebudayaan manusia pada masa itu. Salah satu cirinya adalah manusia bersikap
pasif terhadap alam sehingga pengetahuan tentang berhitung mereka berkembang
sangat lambat. Bahkan ada dugaan bahwa manusia pada zaman ini belum mengenal
berhitung sebagai suatu besaran kuantitatif, melainkan masih bersifat kualitatif,
yaitu hanya sekedar untuk membedakan antara satu, dua dan banyak.
- Berhitung Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Perkembangan berhitung pada zaman ini telah mencakup
pengetahuan berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta
berhitung dalam bentuk pengukuran dan penimbangan. Namun masih terbatas yaitu
hanya bilangan-bilangan bulat saja. Jika ada perhitungan yang tidak bernilai
bulat, maka mereka mengatakannya dengan satuan ukuran yang lain. Contohnya,
mereka tidak menyatakan suatu bilangan hasil dari pengukuran dengan satu
setengah hasta, melainkan mereka mengatakannya dengan satu hasta satu jengkal.
Berhitung pada zaman ini terikat pada benda atau objek. Mereka belum bisa
menetralkan bilangan menjadi angka yang abstrak dan hanya terbatas pada
bilangan-bilangan berhingga.
- Zaman Purbakala - tahun 600 SM Mesopotamia dan Mesir Kuno
- Tahun 600 SM - tahun 450 Yunani Kuno
- Tahun 450 SM - tahun 1200 Hindu-Arab
- Tahun 1200 - tahun 1600 Eropa Lama
- Tahun 1600 - sekarang di seluruh dunia
Kelima tahap tersebut menunjukkan secara garis besar pertumbuhan berhitung dari zaman ke zaman. Di samping pusat-pusat pertumbuhan berhitung yang tercantum dalam penahapan tersebut, masih terdapat tempat lain yang ikut mengembangkan atau mematangkan berhitung pada masa lampau, antara lain Cina Kuno dan Amerika Lama. Mereka sudah sampai pada bilangan-bilangan bulat sederhana. Sehingga hingga saat ini dapat dikatakan bahwa kemampuan membilang dan berhitung sudah terus berkembang.
sumber:
- Ardiansyah, Luthfi. 27 Januari, 2013. Berhitung Zaman
Purbakala dan Sistem Berhitung Masyarakat Primitif. http://catatanmtk.blogspot.com/2013/01/berhitung-zaman-purbakala-dan-sistem.html
(diakses pada Sabtu, 10 September 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar